Avatar
help

@haloamir menulis

Bagaimana framework yang teman-teman gunakan dalam membuat produk?

Siang ini saya menemukan artikel menarik dari indie hacker yang menjelaskan kesalahan besar saat membuat produk. dan yang paling sering saya hadapi adalah selalu lupa poin yang pertama "Building product before validating ideas". asumsi saya adalah produk tersebut will sell itself, and turn out that it's not (setelah beberapa kali kegagalan, dan masih gagal sebenarnya sampai sekarang wkwkwk, akhirnya saya bisa mengerti betapa pentingnya validasi).

Saat ini framework yang saya pakai dalam membuat produk antara lain:

  1. Jika it's my own itch and saya rasa bisa dibuat dengan cepat maka akan saya buat tanpa validasi. namun kalau saya rasa akan membutuhkan waktu yang agak lama, akan saya simplifikasi lagi solution nya lalu akan saya validasi di grup facebook untuk pertimbangan apakah perlu untuk diseriusin atau tidak
  2. Jika it's not my own itch maka akan saya lakukan validasi terlebih dahulu di facebook dengan mengunjungi grup-grup yang relevan and start asking question.

Untuk artikel lengkapnya bisa dibaca di: https://www.indiehackers.com/post/how-to-avoid-the-5-biggest-mistakes-on-startup-building-d42e60d564?commentId=-MyuOxWlygLtOtn3nJgj

TLDR:

  1. Building product before validating ideas
  2. Solve a problem that nobody has
  3. Build a startup without a narrative about the brand’s mission
  4. Building a product with no marketing plan
  5. Unclear roles and responsibilities for co-founders (kalau ada)
Avatar
@hilmanski

Hi Amir. Saya juga menggunakan yang pertama. Lebih condong masalah sendiri (tentu sudah banyak menentukan ngga harus sesuai passion, selama kamu masu serius dan terjun ke bidang itu). Hanya personal prefrensi saya cuma mau bikin yang saya sendiri senang/tertarik/butuh.

Validasi pun agak ambigu menurut saya. Kalau bentuknya bertanya atau survey, saya agak pesimis dengan akurasinya. Saya lebih percaya dengan sampai orang sudah mau bayar.

iya kak, ini terasa benget ke saya setelah mencoba membuat produk gagal berkali-kali, orang yang sudah mau bayar adalah salah satu cara validasi yang mantul. sekarang saya terapkan hal tersebut. Saya penasaran, platform apa yang kakak gunakan untuk validasi yang "orang sudah mau bayar"? kalau saya sendiri pakai buy me coffee untuk internasional dan karya karsa untuk lokal - @haloamir
saya pernah pakai midtrans. Atau paling simple marketplace, jual di tokopedia - @hilmanski

Avatar
@hilmanski

sekarang saya pribadi kendalanya lebih ke benar benar selektif apakah mau mengerjakan idenya atau tidak. Kalau dulu asal kerjakan aja

wah berarti filter untuk seleksi nya ini ya kak (masalah sendiri yang kakak sendiri senang/tertarik/butuh) ya? saya masih berada di tahap "asal kerjakan", tapi saya biarkan dulu di bank ide untuk mengurangi vanity excitement sesaat (ini dari buku yang saya baca, Getting real dari basecamp) - @haloamir
iyap menarik, setiap orang beda-beda memang - @hilmanski