Saya langsung saja membandingkan keuntungan dan kekurangan antara "Mencetak buku sendiri atau mencetak buku lewat penerbit besar"
1. Mencetak buku lewat Penerbit
Artinya kamu mengirim naskah ke salah satu penerbit, contoh(Gramedia, Mizan, dll.) biasanya sudah via online. Lalu menunggu keputusan apakah mereka ingin menerbitkannya atau tidak. Setelah itu akan melalui proses editing dan berbicara (jika belum ditentukan sebelumnya) masalah royalty alias pembagian hasil. Semakin besar penerbitnya mungkin akan semakin besar royaltinya, ini juga bergantung dengan jasa yang mereka tawarkan, yaitu mereka bukan hanya menerbitkan / mencetak tapi juga menjual/mendistribusikan buku kamu di toko toko fisik atau online mereka.
Keuntungan mencetak buku dengan Penerbit
- Kamu tidak perlu pusing masalah menjualnya di mana.
- Tidak perlu pusing mencetak buku dimana dan bagiamana kualitasnya
- Naskah kamu akan diedit (menghindari typo dan memperjelas konten)
- Cover dan layout semuanya akan diuruskan.
Kekurangan mencetak buku dengan Penerbit
- Tidak semua naskah akan diterbitkan
- Harga penjualan perlu didiskusikan.
- Keuntungan kamu akan terpotong sesuai dengan perjanjian (royalti), biasanya di atas 70%
2. Mencetak buku secara Indie.
Agak luas untuk membahas ini, saya sudah memisahkannya di artikel lain Bagaimana cara menerbitkan buku secara indie
Keuntungan mencetak buku secara Indie.
- Bebas menentukan harga
- Bebas menentukan keuntungan
- Tidak ada "penghalang gerbang" (gatekeeper) yang menentukan buku kamu layak cetak atau tidak
Kekurangan mencetak buku secara Indie.
- Perlu memikirkan hal hal seperti: desain cover, naskah layout, editing
- Perlu memikirkan di mana menjual buku
Mana yang dipilih?
Semuanya tergantung kamu! Apakah kamu nyaman untuk melakukan banyak hal secara mandiri? jika iya.. silahkan mengambil jalur indie. JIka hanya ingin fokus menulis dan tidak mau mengurus hal lainnya, maka mengirim naskah ke percetakanlah jawabannya.
Manapun yang kalian pilih.. Jangan lupa mempromosikan karya kamu nantinya!